Petunjuk penggunaan obat 2

Petunjuk penggunaan obat 2 - Seperti janji saya sebelumya yang akan melanjutkan postingan  yang brejudul Petunjuk seputar penggunaan obat yang belum selesai yaitu cara merebus ramuan obat,  waktu  dan cara minum obat serta lama pengobatan.









Petunjuk penggunaan obat
Image By: Nemo | Creative Commons Deed CC0.

4. Cara Merebus Ramuaan Obat
Ada beberapa resep pengobatan yang memerlukan perebusan bahan. Baik perebusan yang berasal ddari bahan yang segar atau yang telah dikeringkan perlu memperhatikan hal-hal berikut.

a. Bahan segar yang hendak direbus harus sudah dicuci bersih dan bebas dari kotoran.
b. Bila bahannya besar atau tebal seperti rimpang dan batang, boleh dipotong-potong tipis seperlunya.
c.Perebusan dilakukan dalam pot tanah/kramik, atau panci email. Pot keramik (ceramic clay pot) bisa dibeli di toko obat tradisional. Jangan merebus  menggunakan panci dari bahan besi, alumunium, atau kuningan. Hal ini untuk mencegah timbulnya endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun (toksin), atau efek samping yang ditimbulkan akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat.
d. Gunakan air bersih, sebaiknya air murni, kecuali kebutuhan lain.

e. Bahan obat dimasukan kedalam pot tanah. Tambahkan air sampai bahan obat terendam seluruhnya dan permukaan  air berada dipermukaan air berada 30mm di atasnya. Rebus dengan api yang sesuai.
f. Api untuk merebus disesuaikan menurut kebutuhannya, apakah api kecil (soft fire) atau api besar (strong fire), biasanya api besar digunakan terlebih dahulu baru kemudian api  dikecilkkan. Kadang-kadang, api kecil atau api besar digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus ramuan obat. Misalnya, obat yang sifatnya tonik (menguatkan) direbus dangan api kecil sehingga bahan aktip dapat secara lengkap dikeluarkan ke dalam air rebusan. Untuk obat yang berkhasiat mengeluarkan keringat, misal ramuan obat influenza atau demam, gunakan nyala api yang besar sehingga pendidihan menjadi cepat. Dengan demikian penguapan yang berlebihan dari zat menguap yang merupakan komponen aktif tanaman obat dapat dicegah.
g. Bila ditentukan lain maka perebusan dianggap selesai saat air rebusan tersisa setengah jumlah air semula.
h. Jika bahan obat aktif yang direbus banyak yang keras seperti batang dan biji maka perebusan selesai air tersisa sepertiganya.

Ada 2 cara merebus ramuan obat, yaitu cara rutin dan cara khusus.
 1. Cara rutin
Bahan-bahan obat dimasukan ke dalam pot tanah. Tambahkan air bersih sampai ramuan terendam seluruhnya dan permukaan air kira-kira 30mm diatas bahan ramuan. Perebusan dimulai ketika air telah meresap ke dalam bahan ramuana obat. Gunakan api besar pada permulaan merebus sampai airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Tanaman obat mengandung racun direbus dangan api kecil dalam waktu yang lama untuk mengurangi kadar racunnya.

 2. Cara khusus
Perebusan yang sedikit bebeda ini digunakan bila ada hal-hal yang menuntut perlakuan khusus, misalnya perebusan beberapa bahan yang berbeda. Caranya dapat dengan sebagai bahan direbus terlebih dahulu atau direbus paling akhir.

a. Direbus terlebih dahulu
Jika ada sebagian bahan obat yang besar atau keras dan sukardiekstrak, seperti kulit kerang atau mineral, maka bahan tersebut dihancurkan dan direbus terlebih dahulu kira-kira 10 menit sebelum penambahan bahan obat lainya.

b.Direbus paling akhir
Ramuan obat yang mengandung bahan yang menguap atau bahn aktif mudah terurai, seperti peppermint dan akar costus, maka bahan tersebut dimasukan terakhir kira-kira 4-5 menit menjelang godokan siap diangkat. Ramuan obat yang mengandung bahan pewangi di taruh terakhir atau bahan pewangi digiling menjadi bubuk, taruh dimangkuk lalu diseduh dengan air ramuan obat.

c. Direbus dengan bungkusan
Beberapa bahan obat seperti plantain seed dan inula flower, harus dibungkus terlebih dahulu dengan kain sebelum direbus. Jika tidak dibungkus dapat menimbulkan kekeruhan dan menghasilkan bahan yang menimbulkan iritasi pada tenggorokan.

d. Didihkan perlahan-lahan atau direbus
Perebusan seperti ini dilakukan dengan maksud untuk menghindari kerusakan zat berkhasiat atau terserapnya zat berkhasiat bila direbusbersamaan bahan lain. Gingseng, misalnya. Irislah bahan ini tipis-tipis kemudian direbus terpisah dal pot tanah yang tertutup selama 2-3jam.

e. Dilarutkan melalui penyeduhan
Ada beberapa macam obat yang lengket, kental, atau mudah terruurai bila direbus terlalu lama dengan bahan obat lainnya atau mudah melekat didinding pot/bahan obat lain sehingga pengeluaran bahan aktif obat lain terhambat. Contohnya gelati kulit kedelai (donkey-hide gelatin) serta malt sugar. Bahan yang seperti itu tidak direbus bersama bahan obat lain. Masukkan ke dalam cangkir lalu  seduh dengan air rebusan obat.

5. Waktu dan Cara Minum Obat
Waktu dan cara minum obat harus diperhatikan. Meskipun tampaknya sepele, hal ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada obat yang harus diminum sebelum makan. Ada yang sesudahnya. Ada obat yang berkhasiat jika diminum saat perut kosong. Suatu obat dianjurkan untuk diminum dalam kondisi hangat. Sebaliknya ada obat yang dianjurkan diminum ddalam kondisi dingin. Jika tidak diindahkan maka hal-hal tersebut dapat mempengaruhi khasiat atau bahkan membahayakan orang yang meminimnya.

 a. Waktu minum
Beberapa ,pedoman berikut dapat digunakan untuk menentukan kapan meminum suatu obat.

a. Biasanya obat diminumsebelum obat kecuali obat tersebut merangsang lambung. Maka ramuan obat diminum setelah makan.
b. Obat yang berkhasiat menguatkan (tonik drug) diminum waktu perut kosong.
c. Obat yang berkhasiat untuk menenangkan diminum sewaktu ingin tidur.
d. Pada penyakit yang baru terjadi (akut), obat diminum setiap saat. Padapenderita penyakit kronis, obat diminum sesuai jadwal secara teratur.
e. Obat dapat diminum sesering mungkin sesui kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh.

 b. Cara minum obat
Obat biasanya diminum satu dosis sehari, dibagi untuk 2-3 kali minum. Umumnya coba diminum hangat terutama untuk sindrom luar. Setelah minum obat sebaiknya memakai selimut atau baju tebal supaya tubuh tetap hangat dan mudah mengeluarkan keringat. Pada pengobatan sindrom panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Pada pengobatan simdrom dingin obat diminum dalam keadaan panas/hangat. Obat-obatan yang agak beracun diminum sedikit demi sedikit tetapi sering. Tambahkan dosis secara bertahap sehingga efek pengobatan tercapai.

6. Lama pegobatan
Tanaman berkhasiat obat yang masih berupa simplisa hasil pengobatannya tampak lambat tetapi bersifat konstuktif. Berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat tetapi bersifat destruktif. Oleh karena itu obat dari tanaman tidak dianjurkan pemakaiannya pada penyakit-penyakit infeksi yang sifatnya akut (memdadak). Namun, diutamakan untuk pemeliharaan kesehatanan pengobatan penyakit kronis (menahun) yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimiawi atau memerlukan kombinasi pengobatan antara obat kimiawi dangan obat dari tamanam yang berkhasiat.

Untuk penderrita hipertensi pengobatan dengan tanaman obat tentunya harus dilakukan secara rutin sambil selalu mengontrol tekanan darahnya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Petunjuk penggunaan obat 2